CERITA SEKS - MAIN DENGAN BOSS SAAT RAPAT KERJA
CERITA SEKS - MAIN DENGAN BOSS SAAT RAPAT KERJA
Sebenarnya Rapat Kerja hanya diadakan selama 2 hari, namun atas usul para peserta minta untuk diperpanjang 1 hari lagi guna memberi waktu bagi peserta berwisata menikmati pemandangan alam Tawangmangu, suatu tempat rekreasi yang sejuk di kaki Gunung Lawu. Rapat Kerja ini diikuti para manajer yang ada di Kantor Pusat maupun kantor perwakilan. Selain para manajer dan pimpinan, masing-masing kantor perwakilan boleh menyertakan seorang staf administrasi sebagai penghubung peserta dengan panitia dan juga sekaligus membantu panitia menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan peserta Raker. domino qiu qiu
Bagi pergi menuju ke Tawangmangu, perusahaan sediakan fasilitas tranportasi berbentuk bus full AC, full musik, tetapi banyak di antara beberapa peserta yang membawa kendaraan pribadi, termasuk juga saya. Maksud yaitu dengan membawa mobil pribadi jadi mobilitasnya lebih tinggi.
Jadi panitia, saya datang lebih awal bagi mempersiapkan semua kepentingan Raker dan mengurusi akomodasi untuk beberapa peserta. Berniat saya pilih kamar yang agak mojok, serta cuma single bed. Karna hari Jum’at beberapa peserta diinginkan telah cek in sebelumnya Jum’atan, tengah Raker-nya sendiri baru juga akan diawali sesudah Jum’atan.
Rombongan bus sudah datang, terlihat Wiwik dengan baju kantor yang cukup cocok terlihat lebih seksi serta cantik dari pada saat dahulu pertama ketemu. Payudaranya terlihat lebih montok serta menantang. Hatiku jadi berdebar juga, dag dig dug rasa-rasanya. Memikirkan kalau miliki peluang untul ML dengan Wiwik.
“Siang Wuk” sapaku sembari mengulurkan tangan saat Wiwik masuk lobby.
“Oh.., siang Om” jawabnya agak terperanjat.
“Om di sini, telah lama ya” lanjutnya.
“Ya.., cukup lama juga, kan saya turut panitia, jadinya datang lebih awal” jawabku agak sombong.
Sesudah mendaftar ulang, kuberi tahu nomor kamar Wiwik ada beseberangan dengan kamarku. Kebetulan juga kalau peserta wanitanya ganjil, hingga satu kamar yang harusnya bagi 2 orang, jadi kamar bagi Wiwik cuma satu orang saja. Ini memanglah telah kuatur supaya saya bisa mengulang berkencan dengan Wiwik sekali lagi.
“Dasar buaya darat” saya bergumam sendiri.
Saat tunjukkan jam 11. 45. Semuanya peserta yang juga akan ber-Jum’atan telah meninggalkan penginapan menuju tempat beribadah. Cuma sebagian peserta yg tidak Jum’atan, termasuk juga saya serta Wiwik.
“Tok, tok, tok”, kuketuk pintu kamar Wiwik.
“Masuk, tidak dikunci kok” terdengar jawaban dari dalam.
Saya perlahan buka pintu serta nyatanya Wiwik tengah enjoy saja membenahi barang bawaannya. Wiwik telah melepas blazernya serta cuma menggunakan atasan you can see dan terlihat bila tidak menggunakan bra. aduq
“Wuk, saya kangen kepadamu lho” kataku.
“Ngrayu nih ye, siang saja telah merayu, bagaimana entar malam ya? ” Wiwik menggodaku.
“Kalau malam ya tidak butuh ngerayu, anda kan telah tanggap sendiri, iya kan? ”
“Idiih.., Om kok makin nakal kelihatannya” lanjutnya.
“Habis.., susu anda itu lho, yang buat saya.. ” kataku sekali lagi.
“Udahlah Om, bila cuma itu ambillah sendiri saja, namun janganlah lama-lama lho” tuturnya sekali lagi.
Jam pada dinding kamar tunjukkan puul 12. 00, bermakna ada saat lebih kurang 45 menit bagi berkencan dengan Wiwik siang itu. Ini saat yang lumayan lama bagi satu permaninan panas. Tanpa ada banyak cakap sekali lagi mulai kukecup keningnya, lantas kucium matanya, hidungnya, pipinya, serta mulutnya. Wiwik membalas dengan semangat juga. Semakin lama semakin intensif saya meraba-raba semua badannya, meremas-remas susunya, serta Wiwik terlihat makin nikmati permainan ini.
Pada akhirnya mulai kulepas baju atasnya hingga terlihat dua bukit kembar yang montok menantang. Selekasnya kuemut-emut ke-2 bukit itu, kupermainkan lidahku di putingnya, kugigit-gigit, serta kutarik-tarik dengan gigiku, terlihat Wiwik merintih-rintih menahan rasa pada sakit serta enak.
“Oh.. Om.. oh.. ” desahnya perlahan.
“Oh.. Wuk, kau makin cantik serta menggairahkan” rayuku juga.
“Oh.. Om, terus-terusin Om.., Om.. teruus” Wiwik selalu merengek.
CERITA SEKS - MAIN DENGAN BOSS SAAT RAPAT KERJA
Kami berdua sama-sama berpelukan, sama-sama berciuman, melumat bibir, sama-sama meremas, tak tahu berapakah lama. Permainan selalu berlanjut, Wiwik juga selekasnya mengarahkan tangannya ke daerah selangkanganku, mengelus dari luar celanaku. Tahu kalau “Adik”Ku sudah bangun, Wiwik juga selekasnya melepas sabuk serta setelah itu memelorotkan celanaku. Selekasnya dikeluarkannya batang kemaluanku yang sudah tegak serta setelah itu Wiwik mengemot-emot, memainkan lidahnya dikepala kemaluanku dengan semangat. Hal semacam ini bagi sesaat membuatku lupa dengan istri di rumah yang setia menungguku.
“Oh.. Wuk, selalu Wuk, teruuss.. enak Wuk, teruuss.. saya juga akan keluar Wuk! ”
Serta crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya serta beberapa sekali lagi tentang berwajah yang cantik. Saya cuma pejamkan mata keenakan.
“Enak Om? ” tanyanya.
Saya cuma mengangguk, mulutku rasa-rasanya susah berkata.
“Aku bersihkan ya Om” serta tanpa ada berkata sekali lagi Wiwik mengulum-ulum batang kemaluanku, menjilat-jilat bersihkan sisa-sisa sperma yang masih tetap melekat hingga bersih, sich.
“Ouch.. ouch.., Wuk” saya mendesah keenakan.
Sesudah membereskan baju saya selekasnya meninggalkan kamar Wiwik serta menuju kamarku. Kami sudah 2 x lakukan oral sex tetapi tidak berlanjut dengan ML. Serta hasrat bagi meniduri cewek itu tetaplah terpatri dalam benakku.
Dua hari telah (lebih pas cuma satu 1/2 hari) beberapa peserta Raker berdiskusi, mengulas beragam jenis masalah yang ada dan membuat kiat bagi th. yang akan datang. Bagi melepas capek pada hari Minggunya beberapa peserta di beri peluang bagi rekrasi atau berbelanja oleh-oleh ciri khas tawangmangu. Saya serta Wiwik juga ikut jalan dengan rekan-rekan beda. Hingga di pasar beberapa peserta Raker juga menebar mencari apa yang diperlukan. Saya serta Wiwik juga jalan berdua bagi berbelanja.
“Wuk, belanjanya kelak saja, ya! ” kataku.
“Kenapa Om? ” Wiwik juga ajukan pertanyaan.
“Kita naik ke Rimba Wisata dahulu yuk! ” saya mengajaknya.
“Dimana Om tempatnya? ” Wiwik ajukan pertanyaan sekali lagi.
“Kesana itu lho, dari sini menjuju Grojogan Sewu, setelah itu selalu kita naik, di sana ada panorama yang begitu indah, kita dapat naik ke menara pengawas” lanjutku sekali lagi.
“Tapi ada prasyaratnya lho Om” Wiwik juga berkata sekali lagi.
“Apa prasyaratnya? ” saya balik ajukan pertanyaan.
“Nanti bila saya kedinginan, Om tanggungjawab lho! ” pintanya.
“Oke, bila itu prasyaratnya, saya juga akan mencari korek api dulu” sahutku.
“Untuk apa Om? Wiwik juga ajukan pertanyaan sekali lagi.
“Ya bagi menghangatkan, bila anda kedinginan” jawabku.
“Om mulai nakal ya! ” Wiwik juga berkata sembari mencubit lenganku.
Belum juga hingga terlepas cubitannya, tangannya kupegang, serta kugandeng meneruskan perjalanan.
Kami berdua terkadang bergandeng tangan serta tidak jalan menyelusuri jalan setapak menuju rimba wisata diatas grojogan sewu. Setelah tiba di menara pengawas, saya mengajak Wiwik naik ke puncak menara lewat tangga yang cukup tinggi.
“Hati-hati lho Wuk, tangganya licin, karna terkena embun” perintahku padanya.
Meskipun hari itu Hari Minggu, tetapi nampaknya sedikit pengunjung yang hingga ke rimba wisata, hingga situasi cukup sepi. Cuma tampak sebagian gunakan muda-mudi yang agak jauh dari tempat kami ada. Ditambah lagi ketika itu mulai turun hujan rintik-rintik. Bagi saat itu kami telah berada di puncak menara, hingga tidak kehujanan. Dari puncak menara ini kami dapat nikmati panorama sekitaran rimba. Selain tidak kehujanan, juga kecil peluangnya berjumpa dengan binatang buas ataupun yang beda. Yang kami begitu suka pada saat itu belumlah ada yang naik ke menara, hingga kami cuma bedua saja di menara pengawas itu.
“Gimana Wuk, indah kan? ” saya mulai buka perbincangan.
“Iya, benar-benar indah, menarik sekali panorama alam dari sini ya Om” sahutnya.
“Iya, benar-benar indah terutama ada anda di sini, hal Ini mengingatkan saya saat pacaran dahulu, disini ditempat ini saya lakukan kissing, necking, serta etting bagi pertama kali” sambungku juga.
“Hayo Om mulai nakal ya, kalu saat ini ada saya apa Om ingin lakukan hal yang serupa? ” Wiwik ajukan pertanyaan.
“Siapa takut! ” sahutku.
Saya selekasnya memegang ke-2 tangan Wiwik, lantas mendekapnya, setelah itu kesentuh dengan jari bibirnya yang mungil.
“Aku menginginkan mengulangnya, Wuk? Ingin kan anda? ” bisikku di telinganya.
Wiwik juga menganggukkan kepalanya.
Saya selekasnya mengecup keningnya, lalu mencium bibirnya, dan sekitaran leher. Cukup lama kami berciuman. Kuremas-remas ke-2 payudaranya yang mulai menegang. Setelah itu kutanggalkan jaketnya, terlihatlah panorama yang indah karna Wiwik nyatanya cuma menggunakan kaos singlet, hingga ke-2 bukitnya sedikit mulai, kuning langsat, bersih, begitu menggairahkan.
“Dingin Wuk? ” tanyaku.
“Ya dingin, mana ada tempat yang panas di Tawangmangu” tuturnya ketus.
“Oke, tempat ini juga akan selekasnya kubuat jadi lebih panas” kataku sekali lagi.
Wiwik juga tidak berkata sekali lagi. Mulutku selekasnya kuarahkan ke belahan dadanya. Kucium, kukecup, serta kucupang sampai terlihat merah dibeberapa tempat sekitaran payudaranya.
“Berapa umurmu, Wuk? ” saya cobalah ajukan pertanyaan.
“Ngapain bertanya usia semua? ” Wiwik balik ajukan pertanyaan.
“Ketika pacaran dahulu, cupangku di sekitaran payudara serta pusar sejumlah umurnya” sahutku.
“Tebak, mari berapakah, bila benar kelak terkecuali bisa menyupang beberapa umurku akan kuberi bonus! ” perintahnya.
“Bonusnya apa? ”
“Tebak dahulu dong! ”
Saya sesungguhnya tahu umurnya, karna saat mendaftar kulihat biodatanya. Umurnya 25 th., belum juga kawin. Mungkin saja Wiwik berniat ajukan pertanyaan atau memanglah tidak memerhatikan saat pendaftaran ulang kulihat biodatanya. Saya malah bertanya-tanya dalam hati. Ah, persetan dengan itu.
“Dua puluh lima! ” jawabku mantap.
“Kok Om tahu, hayo dari tempat mana? Bila ketahuan curang, kelak juga akan kutuntut! ”
“Lho tuturnya suruh menebak, ya saya tebak saja, betulkan jawabanku, mana bonusnya? ”
“Bonusnya terserah Om, tentukan mana sisi badanku! ”
“Oke, saya minta ini, namun kelak malam” jawabku sembari memegang selangkangannya.
“Nanti malam Om? ” bertanya Wiwik bengong.
“Terus bagaimana, kelak sore kan telah usai acaranya serta rombongan bus juga akan pulang? ”
“Begini saja, anda telpon do’i, malam hari ini tidak pulang, karna merampungkan pekerjaan merangkum hasil-hasil Raker, serta janganlah cemas saya bawa mobil sendiri kok, besuk saya antar, baik! ” kataku.
“Oke deh, telah terlanjur kalah taruhan serupa Om” lanjutnya.
Perlahan kupelorotkan kaos singletnya, kucopot kait BH-nya. Saat ini Wiwik telah tidak menggunakan baju atas. Panorama yang lebih indah saat ini tampak riil. Dua bukit kembar, kuning langsat, begitu menarik bagi selekasnya kukecup serta kucupang jadi sinyal kemenanganku. Tidak terlalu lama saya memandangi ke-2 bukit itu, selekasnya kuemut-emut, kugigit-gigit, kutarik-tarik putingnya dengan gigiku.
“Oh.. Om.. janganlah kuat-kuat gigitnya, sakit, Ouh.. trus Om.. teruuss Om”
Wiwik mulai merengek-rengek. Kuremas, kukecup, kuemut serta selalu kuemut seperti bayi yang kehausan serta menetek ibunya. Bagi sebagian lama aktivitas ini kulakukan. Setelah itu saya berdiri, bertumpu pada satu diantara tiang penyangga serta Wiwik juga jongkok di depanku selalu melepas sabukku, melepas kancing celanaku, dan menarik ritsluitingnya, selekasnya memelorotkan celanaku. Batang kemaluanku telah berdiri menantang seperti tongkat komando. Wiwik juga tanpa ada banyak bicara selekasnya mengocok-ngocok serta mengemut-emut batang kontolku. Menjilat-jilat dari mulai ke-2 buah pelir hingga pucuk kontol. Mengemut-emut sekali lagi serta sekali lagi.
“Oh.. Wuk, selalu Wuk, teruuss.. ” saya meronta-ronta geli keenakan.
Selekasnya kujambak rambutnya serta kumaju-mundurkan kepalanya.
“Oh.. Wuk, selalu Wuk, teruuss.. saya juga akan keluar Wuk”
Serta crot, crot, crot.., muncratlah spermaku dalam mulutnya sekali lagi.
“Enak Om? ” tanyanya.
Saya cuma mengangguk. Kesempatan ini saya bercumbu di dalam rimba, diatas menara, didiringi rintik hujan yang telah mulai mereda. Dari arah tenggara kadang-kadang terdengar deru mobil. Hari makin siang, hujan suah reda, sebagian gunakan muda-mudi mulai berdatangan di rimba wisata serta sekitaran menara. Saya serta Wiwik selekasnya membenarkan serta membereskan baju semasing serta selekasnya turun kembali pada penginapan. Selama perjalanan menuju penginapan Wiwik kugandeng, terkadang kupeluk dengan mesra. Hingga di penginapan nyaris semuanya peserta sudah berkemas-kemas bahkan juga ada yang telah meninggalkan penginapan menuju tempat tinggal semasing.
Kulihat Wiwik jalan menuju Wartel dekat penginapan. Saya bisa terasa senang, karna akan bonus dari Wiwik. Saya selekasnya bergegas menuju kantor penginapan, memberitahukan pada penjaga kalau saya serta seseorang peserta sekali lagi pulangnya besok siang. Yang memiliki penginapan juga mengijinkan saya tetaplah menginap di penginapannya hingga keesokan hari. Bahkan juga masih tetap disiapkan makan malam serta sarapan pagi.
Kulihat Wiwik sudah usai telpon di Wartel, tetapi tidak selekasnya menuju penginapan, namun singgah ke toko di seberang jalan. Sangkanya Wiwik beli sebagian makanan kecil serta sebagian botol minuman suplemen. Wiwik juga jalan menuju tempat di lobby penginapan, sesudah dekat kuminta dia bagi mengubah barang-barangnya ke kamarku.
Udara sore itu cukup dingin, saya tidak berani mandi, karna pemanas air di penginapan rusak. Saya cuma membersihkan muka, tangan serta kaki saja. Wiwik juga demikian pula. Jam ditanganku tunjukkan jam 19. 00. Jatah makan malam yang umumnya di restoran kesempatan ini kuminta pada petugas bagi diantar ke kamar saja, karna juga akan kumakan sesudah berita TV jam 21. 00, sebab sore hari ini saya sudah makan bakso di seberang jalan.
Saat ini di kamarku cuma saya serta Wiwik.
“Wuk, mana bonusnya? ” tanyaku buka pembicaraan.
“Nih, ambillah sendiri! ” perintahnya.
Saya selekasnya memeluknya, menciumnya, serta mulai melepas bajunya satu menyatu. Saat ini Wiwik sudah telanjang bulat. memeknya terlihat seperti apem, bulat, empuk. Payudaranya yang cukup besar, kenyal selekasnya kuemut-emut, kesedot-sedot. Wiwik juga mulai mengerang-erang. Kuhitung cupang yang ada di sekitar payudaranya, nyatanya baru 24.
“Wuk, cupangannya baru 24, belum juga genap 25 lho” kataku.
“Mau genepin atau tidak terserah Om” tuturnya juga.
“Nih. tidak tambahi satu tempat sekali lagi, agar genap 25” kataku.
Selekasnya kecupannya kuarahan ke memeknya. Kukecup-kecup memeknya, kusedot-sedot lubang kewanitaanya. Wiwik juga menjerit-kerit serta selang beberapa saat mengalir lendir dari vaginanya. Wiwik sudah orgasme. Setelah itu kupermainkan lidahku dibibir vaginanya, menjilat-jilat klitorisnya serta lidahku selalu mengobok-obok vaginanya.
Saya ambil napas sebentar. Kutinggalkan dia yang telanjang bulat di tempat tSayaidurku.
“Mau kemana Om? ” tanyanya.
“Mau minum dahulu, kulihat barusan anda beli minuman suplemen? ” saya balik ajukan pertanyaan.
“Oh, iya, tuch ambillah di tas kresek hitam! ” perintahnya”jangan lama-lama lho Om, dingin nih” tuturnya sekali lagi.
Saya selekasnya ambil sebotol serta meminum habis. Saya mulai melepaskan bajuku. Saat ini saya serta Wiwik sudah keduanya sama telanjang bulat. Selekasnya kudekati Dia dari arah kepala kucium mulai keningnya, matanya, bibirnya, susunya, selalu turun ke pusar serta pada akhirnya pas di vaginanya kuobok-obok sekali lagi dengan lidahku. Wiwik juga selekasnya menangkap kontolku yang telah tegang diatas mulutnya. Lidahku kumainkan di lubang kewanitaanya, wiwik juga mengerang-erang tetapi kurang terang tuturnya karna saat ini telah terhalang oleh batang kontolku. Saya selalu menjilat-jilat bibir vaginanya, serta kontolku juga dikemot-kemot, disedot-sedot.
“Ouh Wuk.. Oh.. Wuk, selalu Wuk, teruuss.. saya juga akan keluar Wuk”
Serta tumpahlah spermaku dalam mulutnya bagi beberapa kalinya serta semuanya cairannya ditelan habis.
Sesudah istirahat serta minum suplemen, tidak berapakah lama saya selekasnya berbalik serta meneruskan ambil bonus. Perlahan kubuka pahanya yang putih mulus dengan selangkangan yang begitu menantang. Perlahan kumasukkan batang kontolku ke liang senggamanya. Sedikit untuk sedikit masuklah kumasukkan batang kontolku serta akhir semuanya batang kontolku masuk kedalam memeknya. Kuangkat sedikit lantas kusodokkan sekali lagi, selalu serta selalu. Kuremas-remas susunya, kuremas makin lama makin cepat.
“Om, perih om, berhenti dahulu Om” rintihnya.
Tetapi saya tidak memedulikannya. Kuremas-remas susunya, kuremas makin lama makin cepat.
Selekasnya kugenjot sekali lagi kontolku dalam vaginanya, selalu serta selalu..
“Ouh.. Ouh.. Omm.. Omm.. selalu, teruss Om.. saya juga akan keluar sekali lagi Om.. ”
“Ouh Wuk.. Oh.. Wuk, saya akan keluar Wuk, kita bareng-bareng Wuk”.
Pada akhirnya saya serta Wiwik mncapai puncak bersama.
Malam itu kami bermain sepuas-puasnya, dengan beragam style serta tempat. Lalu kami tidur dengan satu selimut tidak tipis tetap dalam kondisi telanjang bulat hingga pagi, lupa makan malamnya. Sesudah kami berdua mandi serta sarapan pagi, selekasnya berkemas meninggalkan penginapan. Tidak lupa kuberi panduan pada petugas jagalah pagi itu. Lalu kami menuju mobil serta selekasnya melesat kembali pada kota. Saya antar dahulu Wiwik ke terminal bus. Sesampai di terminal bus, kami selekasnya berpisah. Kujabattangannya dengan erat.
“Terimakasih ya Wuk atas bonusnya” kataku.
“Terimakasih kembali, Om, sampai jumpa di beda kesempatan” tuturnya sembari melambaikan tangannya.
Cerita ABG, Cerita Janda, Cerita Perawan, Cerita Perkosaan, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang | Tagged ABG Bispak, Bokep Asia, Bokep Indonesia, Cerita Ngentot Janda, Cerita Pemerkosan, Cerita Pemuas Tante Girang, Cerita Seks Dewasa, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Seks Si Negro Penis Panjang Tukang Perkosa, Cerita Selingkuh, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Skandal Seks, Tante Girang, Toket ABG Bispak, Toket ABG Bispak Telanjang, Toket Gede Mulus, Toket Gede MulusGede Mulus |
CERITA SEKS - MAIN DENGAN BOSS SAAT RAPAT KERJA
Reviewed by Unknown
on
January 01, 2018
Rating:
No comments